Archive for Oktober 2016


Cinta itu anugrah dan bisa datang kapan saja dan dari mana saja, bahkan biasanya seorang bisa saja merasa mendapatkan cinta dari orang lain. Padahal sebenarnya itu bukanlah rasa cinta yang diberikan melainkan rasa peduli,yang ingin memberikan perhatian dan rasa sayang. Sehingga banyak orang yang merasa kebingungan dalam membedakan 2 perasaan ini. oleh sebab itu,sekarang banyak orang yang sering merasa kepedean saat orang lain peduli atau perhatian kepadanya. Mereka berpikir bahwa orang itu menyukainya dan mencintainya. Sehingga apabila perasaan itu tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan maka rasa sakitlah yang akan mereka terima.

Tentu saja ini sangat menyakitkan, tapi itulah yang banyak terjadi di kehidupan sekarang.Sehingga kita sendiri harus berhati-hati dan lebih mawas diri serta waspada dalam menentukan perasaan cinta ataukah hanya perasaan peduli semata, atau terburuknya hanyalah rasa nafsu yang sebenarnya kita terima sekarang. "Cinta dan Peduli itu Membahagiakan" namun “Cinta dan nafsu adalah sama halnya dua sisi mata koin yang sama, cinta sisi positif sedang nafsu sisi negatifnya” .

Cinta itu adalah perasaan yang dapat membuat orang lain bahagia, bukan bersedih apalagi hingga meneteskan air mata. Cinta itu membuat orang yang kita cintai tersenyum, hal ini pun sama layaknya dengan sikap peduli. Sikap peduli juga memberikan perasaan bahagia terhadap orang yang dipedulikan, keduanya sama-sama menunjukkan rasa sayang. Tapi tentu saja, rasa bahagia dari cinta melebihi rasa peduli semata. Seseorang yang mencinta pasti akan peduli, tapi orang yang peduli belum tentu mencintai, mereka hanya dapat memberi perhatian dan menyayangi kita.

Sedangkan nafsu sendiri hanya terbatas pada perasaan ingin memiliki secara fisik yang akhirnya banyak yang mengecewakan pasangannya. Cinta itu tidak Terbatas, Sedangkan Peduli ada Batasannya. Dia membuatku tersenyum, tapi tidak selalu” Saat seseorang memperdulikan kita, dia akan selalu ada saat kita membutuhkannya, dia akan menyemangati, memberikan perhatian bahkan menunjukkan rasa sayangnya. Tapi berbeda dengan rasa cinta yang bahkan akan selalu memberikan apapun tanpa kita minta, peduli juga memiliki batasannya. Cinta akan selalu memberikan yang terbaik dengan sepenuh hati, tidak cukup hanya dengan membuat kita tersenyum, namun hingga kita merasa benar-benar puas dan bahagia. 

Peduli memang akan selalu ada untuk kita, tapi cinta tidak hanya ada, tapi berusaha memperlihatkan mereka memang ada untuk kita.Cintu itu hanya memberi,tapi peduli??? Cinta akan memberikan apapun tanpa diminta dan tidak akan meminta balasan apapun kepada kita. Bahkan banyak para pejuang cinta yang mengorbankan diri dan tetap tersenyum saat mereka jatuh, atau keadaan tak sesuai dengan apa yang mereka harapankan. Mereka mungkin akan menangis sedih ketika berhadapan dengan situasi seperti ini, tapi mereka tetap mencoba senyum di depan orang yang mereka cintai. 

Sedangkan peduli biasanya karena pada dasarnya ada sesuatu yang menyebabkan hal tersebut, mungkin memang karena perasaan cinta. Atau bisa jadi karena ada balasan atas kebaikan yang kita berikan. Rasa peduli karena mengasihi, atau karena ada harapan yang ingin mereka dapatkan dari kita. Sehingga peduli tidak sepenuhnya memberi, tapi juga meminta sesuatu pada kita. Cinta Hanya Untuk Satu Orang, Sedang Peduli Untuk Semua Orang. Aku mengasihi semua orang, peduli dan menyayangi mereka dalam porsi yang sama. Seseorang yang memiliki rasa peduli yang tinggi akan memberikan rasa adil pada semua orang didekatnya, tidak ada “aku hanya untuk kamu” dalam kamus mereka. Merekapun akan membantu siapapun, menyemangati siapapun, memberikan rasa sayang kepada setiap orang. Mereka akan berusaha membantu siapapun yang membutuhkan bantuan mereka sekuat tenaga.Dalam kamus hidup mereka biasanya melihat orang lain bahagia karena mereka adalah prioritas utama.

Sedangkan cinta yang sebenarnya hanya diberikan kepada satu orang saja dalam hidupnya. Mereka benar-benar memberikan seluruh rasa peduli terbesarnya kepada orang yang mereka cintai, sedangkan orang lain akan mendapatkan porsi yang sama dan sewajarnya. Cinta dan Peduli Saling Terkait Aku mencintaimu, sehingga pasti aku peduli padamu” Sebenarnya rasa cinta dan peduli saling terkait satu sama lain, seseorang yang mencintai mereka pasti akan punya rasa peduli, sedangkan orang yang peduli juga terkadang juga memberikan rasa cinta mereka kepada orang lain. 

Namun, tentu saja, rasa cinta memiliki tingkat kepedulian yang lebih tinggi daripada rasa peduli yang sebenarnya. Sayangnya, pada jaman sekarang ini, rasa peduli itupun akhirnya akan hilang jika hubungan kisah cinta mereka berakhir. Sedangkan jika dari awal rasa peduli yang ditanamkan maka walaupun hubungan terpisah, rasa peduli itu akan tetap ada. Seseorang yang peduli, tahu kapan mereka akan menyampaikan kepedulian mereka dan tahu batasan kepedulian mereka. Cinta tetap menjadi prioritas utama melebihi rasa peduli itu sendiri. Tinggal kita sendiri yang lebih bijak dalam menanggapi perlakuan orang lain. Jangan sampai karena kepedean kita, orang yang awalnya peduli malah semakin menjauh, karena memperlihatkan batasan rasa pedulinya. Atau canggung karena takut sikap pedulinya akan menyakiti kita.

Benarkah Dia Mencintaimu Atau Mungkin Hanya Peduli Padamu

Posted by : chiby loupatty 0 Comments
Tag : , ,

Hari senin pagi itu
Engkau di lahirkan
Lima april 1982
Mentari bersinar di ufuk timur
Isak dan jeritan tangismu mulai terdengar

Perputaran waktu terus berjalan
Untuk turut serta membesarkan dirimu
Rasa menjalani hidup telah di mulai
Walau rintangan siap soga menghadang
Akan tetapi kau selalu dan selalu harus melawan
Namun berhasil atau gagal bukan di tanganmu
Tetapi berusahalah terus menggapai asamu
Oh..tuhan semoga dia menjadi amanah terbaik darimu

Lantunan doa orang tuamu
Ikut menyertai perjalanan hidupmu
Masa terus berjalan tanpa terasa
Apa yang dahulu kini telah berubah

Antara baik dan buruk
Pahala dan dosa
Riang gembira dan derita
Isak tangis dan tertawa
Lalu lalang dalam perjalanan hidupmu

Saat teringat akan tuhanmu
Engkau sadar akan kesalahanmu
Rasa penyesalan muncul dalam lubuk hatimu
Ibadah dan istigfar
Berusaha kau amalkan
Untuk msnghapus dosa - dosamu

Sebagai mana orang lain
Engkau ingin meraih keberhasilan
Menjadi manusia yang berguna
Bagi bangsa dan agama
Ibu dan ayahmu pun menaruh seribu harapan padamu
Lama sudah mereka membesarkanmu
Agar kau menjadi seperti harapannya
Niat dan asamu dapat terlaksana

Rasa berfikirmu mulai dewasa
Akal dan hatimu mulai di gunakan
Tuk meraih cita - cita hidupmu
Usaha dan cara mulai kau lakukan
Sujud dan memohon ridhonya

Dunia telah siap
Engkau menjadi salah satu pemainnya
Laksana dalam panggung sandiwara
Akan tetapi
Permainanmu
Adalah tanpa sutradara
Namun al Qur'an adalah skenarionya

Permainanmu harus sesuai dengan tuntunanya
Untuk menjadi pemain terbaik
Laksana aktor film
Usahamu tidak akan sia - sia
Hari - harimu penuh bahagia

Dunia suatu saat akan kau tingg alkan
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatanmu
Allah ampunilah dosaku dan orang tuaku.

In Memories 5 April 1982

Posted by : chiby loupatty 0 Comments
Tag : ,


Akumulasi tertinggi dari menahan amarah yang paling besar dan sakit yang paling menyakitkan adalah diam. Aku pasti akan memilih untuk diam tanpa mengatakan apa-apa ketika aku benar-benar marah karena aku merasa akan percuma saja jika aku meluapkan kemarahanku. Dan untuk meringankan rasa sakit itu aku pasti akan memutuskan untuk menangis. Menangis sejadi-jadinya hingga aku merasa lelah dan mengantuk karena menangis, lalu aku ingin tidur. 

Sedangkan Diam Adalah Caraku Untuk Menyamarkan Amarahku Karena Menjelskannya Hanya Akan Membuatku Semakin Dibenci.

Pernah Aku merasa tidak diberi kesempatan olehnya saat mencoba menjelaskan apa yang paling membuatnya marah atas diriku. Aku sudah mencoba untuk bicara dan bahkan minta maaf namun tak didengarnya. Sungguh saat itu Aku benar-benar ingin marah namun takut kehilanganhya dan tak didengarkan olehnya cukup memaksaku untuk bungkam.

Dan Untuk Meringankan Rasa Sakitku,Hanya Dapat aku Lakukan Dengan Cara Menangis Sendirian.

Untuk meringankan rasa sakitku yang tak diberi kesempatan untuk menjelasakan kesalahanku, untuk maaf yang tidak didengarkannya dan untuk ketidak peduliannya atas apa yang aku rasakan, akupun hanya bisa menangis sendirian.

Entah Mengapa Meski Sebenarnya aku Sangat Ingin Menangis Di Hadapannya aku merasa Air Mataku Tak akan Bisa Keluar. 

Sebenarnya aku sangat ingin menangis di hadapannya, dengan harapan dia bisa mengerti diriku, dengan harapan agar dia lebih peduli dengan diriku, dengan harapan dia lebih mengertiku. Namun dalam hati keciku,aku merasakan bahwa aku tak akan pernah sanggup atau bisa menangis di hadapannya. Bukan karena merasa malu atau takut dia tidak peduli hanya saja karena rasa amarah dalam diriku yang sudah tertuang dalam tangis saat sendirian. 

Dalam Diamku aku Bisa Membuat Semuanya Tampak Baik-Baik Saja, Namun Sayang aku Tetap Tidak Bisa Membuat Hatiku Baik-Baik Saja. 

Saat aku memutuskan diam semua memang tampak baik-baik saja, segalanya solah tampak berjalan biasa-biasa saja. Namun sayangnya meski diamku bisa membuat segalanya tampak baik-baik saja, hatiku tetap saja tidak bisa dibuat baik-baik saja. Aku Diam dan merasakan Seolah Pura-Pura Tidak Sakit Itulah Yang Paling Menyakitkan Bagi Diriku.Aku merasakan bahwa pura-pura tidak sakit padahal sebenarnya sangat sakit Dan itu adalah hal yang paling menyakitkan dari menahan amarahku padanya. Karena di mana-mana kepura-puraan tetap akan menyakitkan pada akhirnya. Jika tidak menyakiti orang lain pasti akan menyakiti dirimu sendiri.

Aku Diam Untuk Menyamarkan Amarahku, Aku Menangis Untuk Meringankan Rasa Sakitku

Posted by : chiby loupatty 0 Comments

- Copyright © Catatan Perjalanan Hidup - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -