Putus asa sudah Aku tak lagi menghubunginya, namun dikeesokan harinya di kerjaan hpku tiba-tiba berbunyi menandakan ada sms masuk. “maaf ga baru sempet bales nih, Aku semalem ngga mainan hp, maaf ya ga” waahh.. terkejutnya Aku saat itu. Sontak Aku langsung bales sms Dia. Banyak hal yang Kami bicarakan di pesan singkat tersebut, bahkan hampir setiap hari Aku berhubungan dengannya.
Tidak hanya sampai disitu saja, hubunganku pun berlanjut hingga Kami saling bertemu. Entah karena tidak sengaja, dan seringkali pertemuanku dengannya adalah hal yang Kami sengaja. Saking seringnya Kami bertemu, perasaan cinta pun tumbuh diantara Kami.
“Ita, gue mau ngomong sesuatu sama lu” ucapku di pertemuan tempat biasa Kami bertemu. “eh ya ga, ngomong aja, ngga usah malu gitu lah ga” memasang muka penasaran ia menghadapku. Spontan Aku langsung memegang tangannya dan mengatakan cinta padanya. “ta, gue rasa gue udah cinta sama lu sejak kita ketemu di pernikahan ardi waktu itu. Gue ngrasa nyaman sama lu ta. Boleh ngga kalo kita bukan hanya sekedar temen? Gue mau jadi pacar lu, lu mau gak ta?” saat itu juga ita merasa kaget dengan ucapanku.
“iya ga, gue mau. Gue juga ngrasa nyaman deket sama lu ga.” “makasiiiiih ita, i love you” rasa bahagia sangat Aku rasakan saat itu. Tidak ada kata yang bisa Aku ucapkan selain kata cinta untuknya.
Semenjak saat itu, Kami pun sering bertemu. Aku sering menemuinya di kantor, dan tak jarang Aku menjemputnya untuk jalan berdua.
Aku rasa ita orang yang cocok untuk Aku jadikan istri, makanya Aku tak ragu untuk mengenalkan ita pada ibuku. “sayang, mau ngga Aku kenalin ke ibuku?” “mau lah yang, ayo kesana tapi beli sesuatu ya?” “ya sayang” Aku mengantarnya untuk membeli buah dan beberapa buah tangan yang akan Dia kasih ke ibuku.
Sesampainya di rumahku..
“Assalamualaikum.. Ibu.. Aku nepatin janji bu” “waalaikumussalam, janji apa nak?” tanya ibu penasaran padaku. “ini bu, ini pacar Aku, ita namanya bu. Dia temen SMAku bu, niatnya Aku mau ngelamar Dia buat jadi istriku bu” “haaaaahhh.. ngelamar ga?” sesaat sebelum ibu menjawab terdengar kata kaget dari Ita. Tak lama setelah itu “wahh bagus itu nak, ibu sebentar lagi nimang cucu” “ahhh ibu bisa aja”.
“beneran yank, apa yang kamu bilang ke ibu tadi? Kamu mau ngelamar Aku?” “iya sayang, Aku mau ngelamar kamu” ita terdiam memikirkan kata-kataku. Pertemuan ibuku dengan ita tak berlangsung lama, karena Aku harus mengantar ita yang harus bekerja.
Selang satu minggu kemudian Aku pun mewujudkan keinginan ibu untuk melamar ita. Aku datang ke rumah ita bersama ibu. Mamanya ita pun menyambut Kami dengan bahagia. Banyak hal yang Kami bahas dalam pertemuan tersebut. Mulai dari pernikahan, tanggal pernikahan. Kami memutuskan untuk menikah di bulan mei 2018 mendatang.
Hari-hari bahagia Kami jalani berdua. Tak ada waktu yang tidak Kami habiskan berdua. Kami sangat bahagia.
Namun ternyata kebahagiaanku tidak bisa berlangsung lama saat Aku harus menemui masalah diantara Kami. Aku yang menginginkan untuk mengajaknya tinggal di rumah tidak disetujui olehnya. Kami bertengkar hebat. Hingga akhirnya kata putus pun keluar dari mulutku. “Aku pikir ini semua bisa diselesaikan baik-baik, tapi kenapa kamu ngga bisa ngerti sih? Aku punya ibu sendirian ta, makanya Aku pengin punya istri yang bisa diajak ke rumah buat jagain ibu” “maaf ga, Aku ngga bisa. Aku ngga bisa ninggalin rumah, karena Aku punya butik yang harus Aku jaga. Bahkan nanti setelah Aku menikah, Aku penginnya kamu disini buat berjuang bersama untuk mengembangkan bisnis ini” “maaf ta, Aku ngga bisa, lebih baik kita sudahin saja rencana pernikahan kita ini”.
Pupus sudah harapanku, setelah sekian lama Kami membahas pernikahan ternyata ada hal yang membuat Kami tidak cocok. Ibuku pun memaklumi ini semua. Aku kembali menjadi jomblo dan kembali mencari pujaan hatiku.
“bu maaf ya bu, Aku belum bisa cari yang terbaik untuk ibu” “nggapapa nak” Tak lama setelah Aku putus dengan ita, Aku mendengar ita menikah. Entahlah dengan siapa ita menikah yang jelas Aku sudah tak peduli dengannya. Meskipun di hati ini masih belum bisa MOVE ON dan karena Dia yang ISTIMEWA tapi Aku yakin Aku bisa melupakannya.
Mendengar kabar bahwa ita sudah menikah semangatku untuk mencari pujaan hati yang tepat pun semakin berkobar. Namun entah mengapa Aku kembali teringat dengan Refi mantan kekasihku yang dulu. Aku kembali mencari informasi mengenai refi dan kembali menghubunginya.
“Hy ref, apa kabar? Aku kangen nih” tak ada balasan satupun darinya. Aku coba menghubunginya melalui sms, wa, bbm dan berbagai media sosial lainnya. Aku pikir Dia sudah lupa denganku karena tak ada balasan satu pun darinya. Namun selang beberapa saat Aku meninggalkan handphoneku, terdengar dering hp. Aku kira itu hanyalah sms atau pemberitahuan dari operator tapi ternyata bunyi sms itu berbeda. “siapa ya” ternyata itu balasan dari refi untukku. “Ref, ini Aku Rega, lama ya Aku ngga menghubungi kamu” “oh kamu ga, ada apa? Iya, tumben amat kamu menghubungiku” “maaf ref, nggapapa, kangen aja sama sosok lembutnya kamu” “Ah kamu ga, bikin Aku baper aja hehe” percakapanku tak berakhir sampai disitu, Aku dengannya kembali berhubungan dan kembali menjalin pertemanan dengannya.
Aku dengannya kini semakin akrab seperti semula, bahkan kini semakin banyak topik yang Kami bicarakan melalui seluler. Mungkin itu karena lamanya Kami tidak berhubungan. Makanya banyak sekali hal yang perlu diceritakan selama Kami berpisah. Tepatnya 26 april lalu Aku menghubungi refi untuk pertama kalinya setelah tidak berhubungan selama 6 bulan. Dari hubungan yang kedua inilah yang menjadikanku dengannya semakin akrab, bahkan Aku dengannya kini lebih akrab dari hubungan yang pernah Kami jalin.
“Kita sudah lama berhubungan, kita balikan aja ya ref, Aku mau jadi pacar kamu lagi, kamu mau kan ref” kata-kata awal yang Aku ucapkan untuk memulai percakapanku. “iya ga, Aku juga semakin nyaman sama kamu, Aku juga mau ga jadi pacar kamu lagi” akhirnyaaaa.. hari itu Kami resmi juga menjalin hubungan kekasih. Ya, tepatnya 23 mei 2017.
Di hubungan kedua yang Aku jalin dengan refi, lagi-lagi Aku tak berani mengatakan ini pada ibuku. Aku masih ragu untuk menceritakan semuanya pada ibu. Entahlah, itu karena rasa traumaku saat Aku mengenalkan ita pada ibu, atau karena memang status refi yang sudah memiliki anak 2. Lagi-lagi Aku masih diam jika ditanya mengenai siapa calon istriku.
“Nak, kapan kamu menikah? Lihat ita, Dia sekarang sudah menikah. Apa kamu masih mau sendiri saja? Siapa pasanganmu nak, coba kenalkan pada ibu” “Ah ibu, Aku belum punya wanita lagi bu, Aku belum cari lagi. Nanti kalo Aku udah punya wanita, pasti Aku kenalkan pada ibu ya” Dan lagi-lagi ibu yang tidak sabar ingin memiliki cucu menanyakan calon ibu padaku. Entahlah, Aku bingung jika ibu bertanya seperti itu padaku, tapi ya Aku belum bisa jawab dengan jujur pada ibu.
Suatu hari..
“Rega” panggil ibu. “Iya bu, ada apa bu?” jawabku. Aku yang kelelahan setelah bekerja, hilang seketika ketika ibu memanggilku. Rasa takut, rasa bingung bercampur jadi satu. Karena ibu jarang memanggilku di waktu yang seperti ini. Aku mendekati ibu, dan bersalaman dengannya. Namun ibu memintaku untuk duduk di dekatnya.
“rega, ibu rasa ibu sudah terlalu tua. Ibu sudah sepantasnya memiliki seorang cucu dan menantu yang bisa menemani ibu” Aku meneguk ludah kala Aku mendengar kata cucu dan menantu. Entah apa yang akan dikatakan ibu padaku lagi, namun Aku tetap duduk dan mendengarkannya. “ibu pengin kamu cepet-cepet nikah ga, ibu pengin kamu cepet mencari seorang wanita yang bisa jadi pendamping hidupmu dan menjadi ibu untuk cucu-cucu ibu. Sudah seringkali ibu bertanya padamu nak mengenai ini, tapi kamu masih menjawab dengan jawaban yang sama. Untuk itu, ibu mau memperkenalkanmu dengan wanita pilihan ibu” “apa bu” sontak Aku kaget mendengar ibu ingin memperkenalkanku dengan seorang wanita. Lalu muncul di benakku bertanya-tanya “wanita seperti apa yang akan ibu jodohkan denganku”.
“apa tidak ada pilihan lain bu, Aku tidak bisa bu kalo harus dijodohkan dengan wanita yang tidak Aku kenal” tolakku kala itu. “nanti kalo udah dikenalkan kan pasti kenal ga, kamu juga nanti akan lebih mengenali dirinya ketika kamu bersama dengan Dia ga” rasanya penolakanku pada ibu sia-sia. Ibu bersikeras untuk tetap mengenalkan Aku dengan seorang wanita. Entah wanita seperti apa yang akan diperkenalkan ibu, tapi yang jelas pikiranku semakin kacau mendengar itu semua. “ya sudah bu, Aku pikir-pikir dulu ya bu, Aku mau istirahat, ibu juga istirahat ya” Aku mengakhiri percakapanku dengan ibu.
Malam itu, rasanya waktu tidak lagi berputar. Semuanya terasa sangat lamban bahkan semakin lamban begitu nama refi terlintas di pikiranku. Entah apa yang akan Aku katakan pada refi, Aku yang memulai hubungan ini justru Aku juga yang mengakhirinya. Aku bingung untuk menyampaikannya. Tapi cepat atau lambat refi memang harus tau ini semua.
Malamku berakhir begitu saja dengan pikiran yang kalut. Pikiranku semakin tidak karuan ketika ada di kantor. Tapi Aku harus menjalaninya dan bertindak seolah-olah tidak ada apa-apa.
“Ga.. ngelamun aja lu” sontak saja Aku kaget karena kehadiran irzi yang tiba-tiba. “eh lu zi, berisik amat lu, gue lagi bingung malah di kagetin” “hahah.. lagian jaman sekarang masih ada aja yang lu galauin ga” “heheh ngga kok zi” “cerita dong ga, lu kenapa” “ngga papa zi” lagi lagi Aku menutupi ini semua dari orang-orang disekitarku. Dan Aku memilih untuk pergi.
Hari pun waktu berjalan sangat lamban dari biasanya. Namun setelah ditunggu, akhirnya jam pulangpun tiba. Aku segera bergegas pulang.
Sesampainya di rumah, Aku langsung masuk ke kamar. Aku tiduran dan memikirkan bagaimana caranya Aku menyampaikan ini semua pada refi. Karena Aku dua hari ini menjauhi refi. Banyak sekali pesan di handphoneku dari dirinya. “ga, kamu kenapa ga. Kenapa kamu ngejauh dari Aku. Apa salah Aku ga?” banyak pesan yang diberikan refi untukku. Dan Aku pikir inilah saat yang tepat untukku menceritakan ini semua. “maaf ya ref, Aku ngga bisa lagi menjalin hubungan ini dengan kamu. Aku sudah dijodohkan dengan seorang wanita oleh ibuku. Aku sudah menolak untuk dijodohkan ref, tapi bagaimana lagi rasa sayangku pada ibuku mengalahkan penolakanku. Maaf Aku baru sempat mengatakan ini semua padamu. Karena jujur Aku tak sanggup untuk mengatakan ini. Aku takut akan menyakitimu untuk yang kedua kalinya. Makanya Aku menghindar darimu dalam 2 hari ini. Sekali lagi Aku minta maaf ref, karena ini semua Aku lakukan untuk ibuku. Kamu tau itu kan ref” Aku mengatakan ini semua pada refi.
Dan selang beberapa saat, ada balasan dari refi untukku. “kenapa kamu baru bilang sekarang ga, apa kamu ngga mikir, kalo kamu menjauh gini malah nyakitin Aku? Apa kamu ngga mikir ini semua ga? Aku kecewa ga sama kamu. Aku benci sama kamu” Kata-kata refi yang membalas pesanku membuatku semakin lemah dan tak bisa melepaskan dirinya. Tapi Aku sudah tak berdaya lagi, dan jalan satu-satunya yang bisa Aku lakukan untuk melupakan refi dengan cepat adalah memblokir semua akun miliknya.
Aku pikir dengan mengatakan semuanya pada refi semua akan terbebas, namun Aku lagi-lagi dibuat penasaran dengan wanita yang akan dijodohkan denganku. Dan ternyata ibuku menjodohkanku dengan anak dari teman ayahku. Namanya Ayu, ya aku akui dia memang gadis yang cantik sesuai dengan namanya, umurnya lebih tua 3 tahun dariku dan dia pun berprofesi sebagai guru smp negeri di kotaku dan memenuhi semua kriteria yang inginkan oleh ibu. Akhirnya tepat di akhir pekan di saat aku libur kerja ibu mengajakku untuk kerumahnya dan memperkenalkan kami serta membahas tentang perjodohan kami.
Singkat cerita setibanya di rumah Ayu kami disambut baik oleh keluarnya dan ibu pun memperkenalkan kami, “ga ini ayu gadis yang ibu ceritakan kemarin yang akan jadi calon istrimu”, aku pun berjabat tangan dengannya dan tersipu melihat parasnya serta kedewasaannya. akhirnya kami berdua pun setuju untuk dijodohkan. Dan aku pun kini harus belajar melupakan refi dan berusaha untuk mencintai ayu walaupun berat rasanya harus melupakan refi dan menyakitinya lagi padahal dia begitu baik kepadaku. Tapi semua ini harus aku lakukan karena memang kami berencana akan segera menikah di awal tahun 2018. Mungkin hanya dengan cara seperi inilah aku bisa membahagiakan ibuku. Karena hanya ibulah segala-galanya bagiku di dunia ini.
Karena Dirinya (Part 2)
Aku seorang pekerja keras, seorang lelaki yang hanya hidup bersama ibuku. Ayahku telah lama meninggal akibat sakit yang diderita. Mungkin ini sudah takdirnya, Aku yang masih umur 20 tahun harus kehilangan ayah sementara ibuku kini sakit-sakitan. Tidak ada hal lain lagi yang membuat Aku terpuruk selain Aku harus kehilangan ayah waktu itu. Tapi semangatku kini kembali setelah Aku melihat ibuku. Ibu yang kini jadi tanggung jawabku.
Ibuku kini sakit-sakitan, bahkan harus setiap hari ibuku mengonsumsi obat-obatan. Jika sehari saja tidak mengonsumsi obat, ibu akan merasakan sakit pada seluruh tubuhnya. Kadang Aku merasa kasihan pada ibu, tapi beginilah takdirnya.
Namun ternyata tidak hanya ini saja yang membuat Aku semakin sedih. Pasalnya Semenjak meninggalnya ayah, kakakku satu-satunya pergi meninggalkan Kami. Bukan meninggal, tapi ia entah kemana tak kunjung pulang bahkan tak mengenal ibuku lagi. Ia pergi bekerja 9 tahun lalu, dan kini entah dimana ia tak ingat pada ibu.
Ya, Kakakku Fandi kini jauh dari Aku dan ibu. Semenjak bekerja di NTB, kak fandi jarang pulang menjenguk ibuku apalagi Aku. Mungkin bukan karena alasan sepele kakakku memutuskan untuk meninggalkan Kami. Tapi lantaran sakit hati yang pernah kakakku rasakan semenjak ibuku melarangnya untuk menjalin hubungan dengan wanita beda agama. Mungkin rasa sakit tersebut yang membuat kakakku enggan untuk kembali atau sekedar kasih kabar pada Kami.
Dari inilah, mau tidak mau, urusan keluarga kini ada di bahuku. Aku belum pernah menikah dan belum ada keinginan untuk menikah karena Aku harus bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan keluargaku. Ide yang sangat buruk memang ketika Aku harus bekerja di luar kota demi uang dan meninggalkan ibu. Tapi itu Aku lakukan untuk memenuhi semua kebutuhan keluargaku.
Sudah sekian tahun lamanya, Aku bekerja mencari uang untuk kebutuhan. di usiaku yang semakin bertambah, dan begitu juga dengan usia ibuku yang semakin renta. Aku tak tega untuk meninggalkannya, akhirnya Aku harus bekerja di dalam kota demi untuk menjaga ibuku. Namun itu tak masalah bagiku, karena ibuku adalah keluarga satu-satunya yang Aku miliki saat ini.
Di usianya yang semakin renta, rasa ingin memiliki cucu sudah lama terbesit di fikirannya. Namun karena Aku yang merasa belum siap untuk menikah, akupun belum bisa mewujudkan keinginan tersebut.
“Rega, apa kamu ngga pengin menikah? Ibu ini sudah tua nak, ibu pengin punya cucu” begitulah kata ibuku waktu itu padaku. Kata-kata ibuku inilah yang membuat Aku menjadi berfikir untuk mencari sosok yang tepat yang tidak hanya bisa menjadi istriku, namun juga menjadi anak yang berbakti untuk orang tuaku. Karena kelak, ia yang akan mengasuh ibuku.
sebab permintaan ibuku, Aku kini mulai menjalin hubungan percintaan dengan beberapa gadis di daerahku. Namun itu gagal karena ibuku tak menyetujuinya Aku menjalin hubungan dengan wanita tersebut.
Sudah beberapa wanita Aku pacari, mulai dari yang putih, orang sekantor, teman SMA. Namun setelah Aku bawa ia ke ibuku, tidak ada respon iya yang diberikan ibu. Ahhh bagaimana ini?
Aku mulai menyerah, sudahlah Aku jomblo saja. Biarkan takdir yang menemukan Aku dengan jodohku. Fikirku kala itu. Kecewa memang karena Aku sudah berusaha cari yang terbaik, namun belum sesuai dengan yang diminta oleh ibuku.
Tapi entah mengapa, semenjak Aku memutuskan untuk menjomblo tiba-tiba waktu itu Aku salah sambung dengan wanita yang membuat Aku nyaman dengannya. Memang usia wanita tersebut setahun lebih tua dari Aku. Tapi karena kedewasaan yang dimilikinya membuat Aku nyaman dengannya.
Kenyamanan yang Aku rasakan dengannya menumbuhkan cinta diantara Kami. Jarak bagi Kami bukanlah halangan, perbedaan kota diantara Kami tidak mengecilkan niatku untuk memacarinya. Hingga suatu hari “sayang Aku ke rumah kamu ya” pintaku padanya. Ia adalah perempuan sunda asli yang berhati lembut. Namanya Refi, bagiku Dia selain sosok yang dewasa juga sosok yang penyayang.
Permintaanku ternyata dikabulkan, di hari yang pas dan dihari liburku Aku menyempatkan waktu untuk mendatanginya. Ini adalah kali pertamaku bertatapan langsung dengannya. Tidak ada yang beda dari yang Aku lihat pertama di foto BBM. Dia sama-sama manis, seperti yang Aku suka darinya. Meskipun Dia adalah seorang janda beranak 2 yang kini hidup sendiri tapi Aku tetap menyayanginya.
“Sayang Aku udah di terminal nih” hari itu Aku datang ke tempatnya. “ya sayang Aku kesitu ya nanti Aku jemput, dan kamu nanti nginep di hotel ya” “ya sayang” balasku. Ternyata tak lama setelah itu datang sosok yang Aku kenal, Dia wanita cantik yang Aku ceritakan pada Tuhan selama ini. Dia datang memakai jaket dan hijab yang tidak pernah lepas darinya. Hijabnya inilah yang menambah kecantikan pada dirinya, bahkan ia tidak seperti seorang ibu.
Di terminal, Dia sama sekali tak mengenaliku. Namun karena Aku melihatnya dahulu, Aku pun menyapanya. “De.. mas disini” tampak kaget ia melihatku. Memang Aku sengaja tak memberitahu apa pakaian yang Aku pakai saat itu. Terkejut ia melihatku dan langsung menyapaku. Perjalanan yang sangat jauh Aku tempuh dari rumah ke sini terbayarkan sudah saat Aku melihat kecantikan yang terpancar dari wajahnya. Oh tuhann.. sungguh bahagia Aku memilikinya.
Pertemuanku kali ini adalah awal kebahagiaan yang Aku rasakan. Kebahagiaanku serasa begitu lengkap, karena Aku bisa bertemu dengannya di waktu yang tepat. Aku bisa langsung menatap wajahnya yang ayu, dan juga bisa merasakan genggaman tangan halus yang ia miliki. Seperti mimpi memang, Aku bisa bertemu dengan orang yang Aku kenal melalui media sosial. Tapi mungkin ini jalannya.
“Yang.. Aku mau keliling kota ini, kamu mau ajak Aku ngga” “tentu saja Aku mau sayang” ajakku padanya yang ternyata diberikan jawaban iya. Betapa bahagianya Aku. Hari itu Aku berkunjung ke berbagai daerah dan tentu saja Kami menghabiskan hari itu dengan tawa bahagia.
“sayang makasih ya, kamu udah mau berkunjung kesini” suaranya membuka keheningan waktu itu. “ya sayang sama-sama, Aku senang juga bisa berkunjung kesin. Makasih waktunya ya, Kamu udah menyambutku dengan bahagia” ucapku sembari menatap wajahnya. Tapi entah kebahagiaanku harus berakhir karena Aku harus pulang dan bekerja.
Aku tak menghabiskan waktu lama di Tasik. Hanya satu hari Aku berkunjung ke rumahnya dan menghabiskan waktu dengannya.
Hari itu juga Aku berpamitan dengannya untuk kembali ke kotaku. Lelah memang, tapi bagaimana lagi tuntutan pekerjaan yang mengharuskan Aku untuk kembali ke rumah saat itu juga. Tapi Aku bahagia, dengan waktu yang sebentar Aku bisa bertemu dengannya dan menatap wajahnya lebih dalam.
Sepanjang perjalanan pulang, tak ada apapun yang Aku rasakan selain rasa bahagia. Belum pernah Aku merasakan kebahagiaan seperti ini. Sesampainya dirumah “ kamu darimana nak?” “main ke temen bu, kemarin Aku nginep disana karena perjalanan jauh” “oh begitu nak” “iya bu”. Awalnya Aku ingin menceritakan ini semua pada ibuku, tapi entah mengapa Aku rasa ini belum saat yang tepat untuk menceritakan semuanya pada ibu.
Maaf Karena Ibu Adalah Segalanya Part 1
universitas kehidupan
Aku Terjabak Dalam Kenangan,Singkatnya Perkenalan Denganmu
Aku telah lama berpisah dengan kekasihku karena sesuatu, kekasihku yang telah lama Aku sayangi dan Aku cintai tega mengkhianati Aku dan bermain cinta dengan wanita lain yang juga merupakan teman sekantor kekasihku.Awalnya Aku biasa saja ketika Aku mendengar gosip tentang dia yang dekat dengan teman sekantornya tersebut dari sahabat-sahabatku karena Aku yakin semua itu cuma gosip,karena tak lain wanita itu pun berteman baik dengan aku.Namun setelah banyak orang membicarakan tentang hal tersebut,dan mulai banyak perubahan sikapnya yang aku rasa, serta dia yang sudah mulai tidak perhatian lagi kepadaku Aku pun mulai curiga dan mulai mencari tahu semua kebenarannya hingga aku mengetahui semuanya dengan mata kepalaku sendiri. Mulai dari Dia semua percakanan chat nya di hp, Dia yang membelikan hadiah hadiah kecil seperti cokelat valentine untuknya, dan semuanya yang terasa sangat menyakitkan bagiku.
Semuanya terasa sangat menyakitkan seperi tersambar petir di siang bolong,hubungan yang semula harmoni tanpa adanya suatu masalah apapun hancur dalam sekejap mata,Waktu itu Aku begitu hancur saat mengetahui semuanya hingga akhirnya Aku pun mulai sadar Aku harus melepaskan semua itu untuk hidup dan masa depanku.Waktu yang kujalani berubah seakan terasa lama berbulan-bulan aku berada dalam keterpurukan sendiri,hingga akhirnya aku harus belajar merelakan dan melepaskan meskipun terasa berat.Hingga akhirnya, tak terasa 7 bulan sudah Aku dalam kesendirian. Aku mulai sadar bahwa Aku harus bangkit dan inilah saatnya Aku harus bangkit.
Tiba-tiba.. Ponselku berdering yang menandakan ada pesan masuk. “hai” sapa seseorang yang tidak Aku kenal itu. “iya” jawabku jutek. “Kamu orang mana?” Tanyanya lagi. “Aku anak Jakarta, Kamu sendiri?” Aku balik bertanya. “Aku anak semarang, salam kenal ya” jawabnya. “iya” jawabku. Tidak sampai disitu, percakapanku berlanjut hingga malam hari, esok hari, esok, esok dan esoknya lagi.itulah awal pekenalanku dengannya tepatnya di awal ramdhan 2 tahun lalu.Lalu Aku mulai mengenali sosok dirinya lebih dekat,mulai siapa Dia, bagaimana sikap Dia padAku, dan Aku mulai berkomunikasi dengannya melalui berbagai sosial meDia. Tidak sadar sudah lebih dari 3 bulan lamanya Aku mengenal. Hingga suatu hari Dia mengungkapkan perasaanya bahwa Dia tertarik padAku. “bi” Dia memanggilku. “iya kenapa” jawabku. “Aku sayang sama Kamu, meskipun Aku belum pernah ketemu Kamu, tapi Kamu bikin Aku nyaman, Kamu bikin Aku sayang sama Kamu” ungkapnya. “tapi kan kita belum pernah ketemu? Bagaimana caranya Kamu bisa sayang sama Aku?” Tanyaku heran. “iya Kamu asyik, Kamu bikin Aku nyaman” tambahnya lagi. Aku tak bisa menjawab, namun karena perkataanya membuat Aku menjadi kefikiran Dia.
Dia alvin yang belum pernah bertemu denganku justru Dia menyatakan menyayangiku. Tidak ada rasa ragu sedikitpun dalam diriku, bahkan Aku pun mulai merasakan hal yang sama kepadanya. Aku nyaman dengan Dia, dan Aku mulai melupakan kekasih lamaku yang dulu pernah menyakitiku karena perselingkuhannya. Aku mulai menyayanginya, dan akhirnya Kami resmi jadian meskipun tidak pernah ketemu. Setelah sekian lama Kami menjalin cinta, Kami menjalin hubungan yang aneh menurutku Aku tak menaruh rasa curiga sedikitpun kepadanya. Lalu di bulan februari itu tepatnya 5 bulan Aku menjalin hubungan dengannya.. Dia nampak berbeda dari biasanya, Dia yang awalnya memberikan pesan dulu kini tidak lagi ia lakukan, bahkan ia yang awalnya selalu khawatir dengan keadaanku justru Dia mulai tak lagi memperhatikan Aku. Aku percaya mungkin Dia sedang sibuk dengan pekerjaaanya karena Dia harus pergi ke luar kota, untuk melakukan tugas pekerjaannya karena Dia adalah karyawan dari sebuah dealer mobil di kotanya.
Perasaan khawatirku mulai muncul tatkala kini Dia tidak lagi bisa Aku hubungi, bahkan Aku telepon, sms selama beberapa hari nomornya tidak aktif,semua akun sosmedku di block,hingga suatu ketika aku nomornya aktif aku telpon dan sms tapi Dia tak mengenali nomorku. Sakit rasanya Aku membaca balasannya tersebut. Apa mungkin ini akhir dari hubunganku yang Aku jalin melalui social media dan harus berakhir di social media? Fikiranku sudah menjalar kemana-mana, bahkan ternyata tidak hanya Dia tidak menyimpan nomor ponselku, namun semua yang terkait dengan Aku Dia hapus semuanya dari facebook, bbm, dan semuanya. “bagaimana ini? Bagaimana rasa sayang yang pernah ia ungkapkan padAku? Kenapa Dia tidak mau membalas semua pesanku? Apakah Dia cuma berbohong dan ingin mempermainkan perasanku saja dengan mengungkapkan bahwa Dia menyayangiku?” fikirku dalam hati.
Aku pun mulai putus asa karena hal tersebut. Aku tak menyerah dengan semua itu, Aku melakukan berbagai cara hanya untuk dapat menghubunginya. Satu minggu.. Dua minggu… Tiga minggu hingga satu bulan lamanya tidak ada pesan sedikitpun darinya. Hingga Aku pun memiliki cara dengan membuat Akun cloni di bbm. Mungkin ini konyol, namun Aku terpaksa melAkukan itu. Aku membuat Akun cloni di bbm untuk dapat mengobrol dengannya,untuk memastikan keadanyya dan kabarnya sekarang, Akun cloni itu Aku beri nama dengan “Qinar”. Dengan Akun yang Aku buat tersebut Aku mulai dapat mengobrol dengannya, meskipun Aku tidak bisa mengobrol seperti biasanya namun Aku bahagia karena Aku mengetahui bagaimana kabar Dia selama tidak berkomunikasi denganku.
“hai” sapAnya kepadaku tersebut. “iya” jawabku “kenalan boleh nggak, ” tanyAnya padaku.tapi aku hanya membacanya tanpa meresponnya,aku hanya berusaha untuk menulis status yang aku rasa di PM bbm cloniku hingga akhirnya dia mengacc akun bbm asliku lagi.tanpa sengaja aku melihat foto dirinya bersama wanita lain di dp bbmnya.tapi aku hanya diam dan membiarkannya tapi tiba-tiba bbmku berbuyi dan ternyata pesan masuk darinya .
“sayang maaf ya Aku baru sempat membalas pesanmu, Aku baru sempat menghubungimu, kemarin Aku butuh waktu sendiri untuk menyelesaikan masalah keluargaku, maaf ya sayang” bunyi pesan itu darinya.
maafkan aku yang tidak bisa menjadi seperti apa yang kamu inginkan, tapi aku berusaha membalasnya dengan sabar karena rasa sayngku padanya“kemarin Kamu kemana? Ada masalah apa dengan keluargamu? Kenapa tidak membalas semua pesanku?” Balasku. “maaf sayank, Kamu belum boleh tau urusan keluargaku sayang.. Maaf ya.. Nanti akan ada waktunya untuk Kamu mengetahui semuanya setelah Kamu menikah denganku dan menjadi istriku ” jawabnya lagi. “ya sudah” jawabku berbunga-bunga,
dan akupun mulai mempertanyakan foto wanita yang bersamanya tapi ternyata dia hanya teman yang minta foto bersama tatkala ada event di kantornya.tenang pula hatiku rasanya setelah ia mengatakan tentang pernikahan. Aku bahagia karena Aku dapat kembali menjalin hubungan dengannya tanpa harus menunggunya menghubungiku kini Dia menghubungiku dahulu. Hubungan LDR Kami pun berlanjut seperti biasa tanpa memikirkan hal yang pernah terjadi sebelumya.
Hubunganku terlihat biasa-biasa saja dengannya sehingga tentu saja hal itu membuat Aku sangat bahagia. Berbagai rintangan datang dalam hubungan Kami, Aku yang sibuk dengan pekerjaanku, dan Dia yang sibuk dengan pekerjaanya harus rela untuk jarang berkomunikasi. Tapi walaupun demikian kita saling berusaha meluangkan waktu sedikit di tengah kesibukan kami untuk memberikan perhatian kepada orang tersayang.karena walaupun demikian sibuk dia sangat melarangku untuk tidur larut malam hanya untuk bisa berkomunikasi dengannya.
Malam itu tepatnya 23 April 2015 “sayang, Kamu jangan lupa 5 waktunya ya, Kamu jangan lupa makan, jangan sampai sakit” pesannya padAku. “iya sayang, makasih yah, Kamu juga jangan telat makan, jangan lupa 5 waktunya dan semuanya” balasku. “iya sayang.. Kamu harus fokus loh sama kerjaan Kamu.. Hehe Aku sayang Kamu” “hihii, iya sayangku, makasih semuanya ya sayang” balasku sambil senyum senyum. Alangkah bahagianya hatiku saat itu.. Aku benar-benar bahagia dan melupakan semua masalah yang pernah datang pada Kami berdua.
Kemudian di bulan mei lalu, tanggal merah datang,. 2 hari lamanya tanggal merah yang mengharuskan Kami untuk libur. Aku pun tak tau apa yang direncanakannya, tapi hal itu membuat Aku bahagia ketika Dia menghubungiku melalui sebuah pesan. “sayank, besok kan tanggal libur, Aku boleh ke situ? Aku mau main ke situ ke rumah Kamu” “tentu saja boleh sayang,. Aku tunggu Kamu di rumah ya sayang” “iya sayang, besok Aku hubungi Kamu, Kamu jemput Aku ya di terminal” “pasti sayang, Kamu naik apa ke sini?” “sepeda motor sayang dan mungkin Aku akan menginap di situ, tolong carikan tempat penginapan ya say, karena Aku nggak mungkin untuk pulang saat itu juga, perjalanan dari rumahku ke jakarta lama” “oke sayang.. Kalo yang Aku tau sih tempat penginapan di sekitar sini 150 ribu sampai 200 ribu sayang” “oh ya udah sayang.. Ya udah kita istirahat ya, sampai jumpa esok” Malam itu Aku akhiri percakapanku untuk menyiapkan hari esokku yang pertama kalinya bertemu dengan seseorang yang Aku sayangi.. Keesokan harinya..
Karena Dirinya (part 1)
Keyakinan Cinta Kita
Tuhan menghadirkan cinta dalam hati kita dengan banyak cara,yang tidak pernah kita tahu,dan tak bisa kita sangka-sangka kapan cinta itu akan hadir dan tumbuh di ruang hati kita.Cinta itu bisa hadir secara tiba-tiba dengan cara yang tak bisa kita duga-duga sehingga kita akan merasakan kebahagiaan sejak kehadirannya,dan merasakan kenyamanan saat bersamanya.Hingga kita pun merasa sangat bahagia dan beruntung jika bisa melihatnya bisa tersenyum.mungkin itualh masa-masa bahagiaa tatkala seseorang sedang di landa perasaan cinta.perasaan yang dapat membuat sesorang lupa akan semua permasalahan dalam hidupnya yang mungkin begitu banyak dan membuatnya merasa sangat beruntung dalam menikmati kehidupan ini karena dapat berjumpa dengannya.